Workshop berbagi pengetahuan dan pengalaman antar SDGs Center/Hub/Network serta membahas dan mendiskusikan mekanisme komunikasi dan kerjasama antar SDGs Center
Workshop dengan tema berbagi pengetahuan dan pengalaman antar SDGs Center/Hub/Network ini dilaksanakan pada tanggal 28, Juli 2022 melalui online. Kegiatan ini membahas dan mendiskusikan mekanisme komunikasi dan kerjasama antar SDGs Center satu sama lainnya.
Workshop ini dihadiri dari berbagai instansi, yaitu Bappenas, SDGs Center Unpad, Atma Jaya Sustainability Hub, SDGs UNG dan lainnya. Bertukar pikiran, pendapat dan pengalaman menjadikan hal yang positif untuk setiap peserta. Bapak Rizal dari Deputi Bappenas mengatakan “saat ini yang dibutuhkan adalah aksi. Membahas apa yang perlu kita kedepankan untuk perang di SDGs mendatang. Share dan support pengalaman yang baik, bertukar pengalaman dan pikiran untuk dilakukan bersama. Menyelesaikan kendala kendala yang ada melalui komunikasi dan sarana yang akan kita upayakan. 3 kata kunci : aksi, kemitraan dan berbagi untuk mencapai goals-goals saat ini yang belum tercapai”.


Prof. Zuzy Anna mewakili SDGs Center Unpad memaparkan materi terkait fungsinya SDGs Center, tantangan dan capaian yang ada. Beliau mengatakan ” Fungsi dari SDGs Center adalah memberikan support pencapaian SDGs di Indonesia dan daerah untuk tahun 2030. Selain itu, providing evidence-based policy recommendations to achieve SDGs, independently monitoring progress of SDGs, mainstreaming SDGs into research and policies and facilitating dialogues to achieve SDGs“. Peran SDGs Center dalam Local Capacity Building dengan menjalankan training on SDGs, workshop on stakeholders engagement, webinar on SDGs, commitment on SDGs workshop dan SDGs leadership workshop. Prof. Zuzy juga mengatakan capaian yang sudah dilakukan SDGs Center Unpad berupa kerjasama riset dengan berbagai institusi, lembaga dan industri yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan. Selain itu juga SDGs Center mempublikasikan lebih dari 10 buku untuk membahas terkait pembangunan berkelanjutan. SDGs Center Unpad juga kerap masuk media massa yang ada di Indonesia karena berperan aktif untuk masyarakat dan menjadi fasilitator juga menjadi capaian SDGs Center Unpad sejauh ini.Kerjasama sudah dilakukan SDGs Center Unpad kepada banyak instansi/lembaga untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Tetapi, tantangan saat ini adalah leadership, critical mass, semangat in line dengan visi misi universitas, memanfaatkan momentum dan peluang pengembangan SDGs Center.
SDGs Center Universitas Gorontalo diwakilkan oleh Ibu Raghel Yunginger juga memberikan pengalamannya yang dimana SDGs Centernya terbentuk saat ada event di Gorontalo yang membahas permasalahan di Gorontalo. Permasalahan yang tdk bisa di selesaikan pemerintah saja, tetapi membutuhkan peran universitas. Maka dari itu terbentuklah SDGs di Universitas Gorontalo agar bisa berkontirbusi, kewajiban dan bertanggung jawab juga untuk masyrakat sekitar Gorontalo. Rektor sangat menerima saran itu dan terbentuklah SDGs Center Universitas Gorontalo.
Berbeda dengan Unpad dan Univ.Gorontalo, Universitas Atma Jaya tidak menggunakan kata “Center” pada lembaganya, tetapi menggunakan nama Atma Jaya Sustainability Hub yang dimana harapannya kegiatan ini tetap berjalan walaupun nantinya SDGs berganti nama.
Atma Jaya Sustainability Hub memilikil value “ contributing to sustainable society transformation” dengan menggunakan metode multi stakeholders partners(gov,industry,multilateral org). Program yang dimiliki Atma Jaya Sustainability Hub ada 4, yaitu learning center, house of apprenticeship, pool of knowledge procution dan home for cooperation. Beberapa opportunities dan challenges bagi Atma Jaya Sistainability Hub ialah Supported by the GOI, Good networking with several local government, Integration with MBKM, Worldwide collaboration,