Saturday, December 2, 2023
FeaturedPerspectivesPublications

Seberapa besar modal Indonesia mengatasi krisis lingkungan hidup dunia? Ini perspektif para guru besar

Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Direktur SDGs Center Universitas Padjadjaran, Zuzy Anna memberikan perspektif dalam menjaga bumi khususnya di bidang kelautan yang diwawancarai oleh theconversation.com

Zuzy Anna, menegaskan bahwa ekosistem laut adalah penopang kehidupan di bumi. Misalnya, sekitar 50%-80% oksigen yang dihasilkan di bumi berasal dari organisme laut. Ekosistem perairan juga menyerap 25% emisi karbon dunia.

Indonesia memiliki modal besar untuk menangani krisis lingkungan dunia melalui konservasi ekosistem laut. “Laut juga sebagai sumber biodiversitas dan penyedia pangan. Dalam kondisi bencana kita bisa mengandalkan laut sebagai penyedia pangan,” kata Zuzy, saat kami hubungi.

Sayangnya, ekosistem ini dalam bahaya. Kawasan mangrove Indonesia sebagai salah satu penyerap karbon terbesar telah menyusut hingga 1 juta kilometer persegi sejak tahun 1800 karena aktivitas manusia. Studi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional juga menemukan hanya 6,4% dari total terumbu karang Indonesia yang masuk dalam kategori sangat sehat.

Pemerintah berupaya menggenjot upaya konservasi laut melalui strategi karbon biru  misalnya melalui penetapan kawasan konservasi perairan dan rehabilitasi mangrove.

Namun, menurut Zuzy, strategi itu belum cukup membenahi akar persoalan: defisit institusi riset maupun peneliti di sektor kelautan. “Ini juga yang menyebabkan research based policy (kebijakan berbasis riset) menjadi hal yang langka, dan sering menyebabkan kebijakan pengelolaan kelautan dan perikanan yang kurang tepat (policy failure),” kata dia.

Jalan keluar dari persoalan ini tidaklah instan. Pemerintah, tutur Zuzy, harus menggenjot iklim riset kelautan di tanah air. Kemudian, hasil riset tersebut harus dipakai menjadi bekal penyusunan kebijakan.

sumber : https://theconversation.com/seberapa-besar-modal-indonesia-mengatasi-krisis-lingkungan-hidup-dunia-ini-perspektif-para-guru-besar-184464