2021 Youth Development Index
“Beri aku 10 pemuda. Niscaya akan kuguncangkan dunia.”
Begitu jargon presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno pada sambutan peringatan Hari Proklamasi tahun 1956 di Jakarta. Dalam pidato yang berjudul “Berilah Isi kepada Hidupmu” itu, dia menyebutkan bahwa revolusi belum selesai. Kaum muda harus melangkah mewujudkan Indonesia Jaya. Menuju seratus tahun kemerdekaan, bangsa ini bertekad mencapai Visi Indonesia Maju 2045. Strategi utamanya adalah dengan merealisasikan bonus demografi. Tentu pemuda juga lah yang menjadi tumpuan harapan untuk mewujudkan visi ini. Mereka diharapkan menjadi pendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas sehingga Indonesia dapat lolos dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap). Untuk mewujudkan hal itu, ekonomi kita harus tumbuh 6-7 persen.
Tentu saja, pandemi COVID-19 mengoreksi realisasi bonus demografi tersebut. Wabah ini menimbulkan krisis multidimensi yang mengancam berbagai capaian, terutama target-target pembangunan manusia dan kepemudaan. Menjelang tahun ketiga berlangsungnya pandemi, kami menyusun laporan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) 2021. Selain memonitor pembangunan kepemudaan, laporan ini juga menganalisis besaran disrupsi yang diakibatkan COVID-19 terhadap berbagai dimensi pembangunan kepemudaan, terutama aspek-aspek yang tertuang dalam IPP.