Dr. Asep Suryahadi: Bansos cukup efektif mengurangi kemiskinan, tapi tidak untuk ketimpangan
Mengurangi kemiskinan dan ketimpangan merupakan salah satu agenda utama pembangunan pemerintah saat ini. Bantuan sosial (Bansos) merupakan program utama untuk mencapai target tersebut. Namun, yang perlu disadari bersama adalah ternyata program Bansos yang saat ini digulirkan pemerintah sudah cukup efektif dalam mengurangi kemiskinan, tapi tidak cukup untuk mempersempit ketimpangan. Bantuan sosial yang dimaksud adalah bantuan yang diberikan pada masyarakat miskin dan rentan, baik bantuan langsung maupun tidak langsung.
Hal-hal di atas disampaikan oleh Dr. Asep Suryahadi, Direktur SMERU Institute, dalam seminar bertajuk “Efektifitas Program Bansos Dalam Pengurangan Kemiskinan dan Ketimpangan”, yang diselenggarkan oleh SDGs Center UNPAD pada 15 Maret 2018. Selain itu, acara tersebut dipandu oleh Dr. Anang Muftadi, dosen dan peneliti dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UNPAD.
“Harus upaya-upaya peningkatan efektifitas dari penyelenggaraan program Bansos, agar Bansos dapat memiliki dampak yang efektif terhadap pengurangan ketimpangan”, ujar Asep. Beberapa upaya peningkatan efektifitas Bansos yang dapat dilakukan adalah seperti meningkatkan keakuratan penargetan, memperluas cakupan, dan memperbaiki integrasi program yang memastikan setiap rumah tangga miskin mendapatkan berbagai macam jenis program Bansos.
Ia juga menambhakan bahwa agar dampaknya dapat efektif dalam mengurangi ketimpangan, program Bansos harus bersifat dapat melindungi, namun di sisi yang bersamaan tidak boleh membuat orang menjadi ketergantungan. Oleh karena itu, diperlukan juga kebijakan-kebijakan lainnya yang menyertai, seperti program-program bantuan untuk mendirikan usaha.